Minggu, 15 Februari 2015

[016] An Nahl Ayat 001

««•»»
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
««•»»
bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi
««•»»
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

««•»»
In the Name of Allah, the All-beneficent, the All-merciful.

««•»»

Surah An Nahl 1

أَتَى أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ
 
««•»»
ataa amru allaahi falaa tasta'jiluuhu subhaanahu wata'aalaa 'ammaa yusyrikuuna
««•»»
Telah pasti datangnya ketetapan Allah {818} maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
{818} Ketetapan Allah di sini ialah hari kiamat yang telah diancamkan kepada orang-orang musyrikin.
««•»»
Allah’s edict is coming! So do not seek to hasten it. Immaculate is He and exalted above [having] any partners that they ascribe [to Him].
««•»»

Allah Subhanahu wa Ta'ala menegaskan bahwa ketetapan Allah pasti datang. Dimaksud dengan ketetapan Allah di dalam ayat ini ialah hari kiamat yang telah diancamkan kepada orang-orang musyrikin. Orang-orang musyrik secara berolok-olok meminta kepada Nabi agar siksaan hari kiamat itu segera di datangkan. Itulah sebabnya maka Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shalallaahu 'Alayhi Wasallam untuk mengatakan bahwa siksaan Allah yang akan diancamkan kepada mereka itu pasti terjadi.

Maka dari itu Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang agar mereka tidak minta siksaan itu disegerakan datangnya, karena munculnya siksaan hari kiamat itu tergantung kepada siksaan Allah yang berlaku pada segala sesuatu. Siksaan hari kiamat itu akan datang pada waktu yang telan ditentukan dan diputuskan oleh Nya.

Di dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitakan datangnya hari kiamat dengan menggunakan kata kerja bentuk lampau pada hal siksaan itu belum terjadi. Hal ini memberikan pengertian bahwa siksaan itu betul-betul akan terjadi. Oleh sebab itu maka Allah Subhanahu wa Ta'ala melarang agar supaya orang-orang musyrik tidak meminta siksaan hari kiamat itu disegerakan kedatangannya, karena baik diminta ataupun tidak siksaan itu tetap akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah dan keputusan-Nya. Ayat ini mengandung ancaman bagi orang-orang kafir dan sekaligus mengandung pemberitahuan kepada mereka akan datangnya ancaman itu bahwa siksaan yang akan ditimpakan kepada mereka dan kehancuran mereka telah dekat dan pasti datang.

Kemudian dari pada itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Suci dari apa yang mereka persekutukan, Dia tidak memerlukan serikat dan tidak memerlukan pembantu untuk melaksanakan siksaan yang akan ditimpakan kepada mereka itu. Bantahan ini sebagai jawaban terhadap pernyataan mereka, baik siksaan itu di dunia ataupun di akhirat mereka akan meminta bantuan (syafaat) kepada patung-patung yang mereka sembah.

Patung itu adalah benda benda mati yang tidak ada artinya. Patung patung itu tidak pantas dipersekutukan kepada Allah, karena patung itu adalah makhluk-makhluk yang diciptakan menurut kehendak-Nya, maka tidak mungkin apabila mereka itu menjadikan barang yang diciptakan sebagai sekutu dari yang menciptakan.

Untuk lebih jelas dapatlah diikuti sebab turunnya ayat ini. Diriwayatkan bahwa setelah firman Allah Taala turun: telah dekat (datangnya) saat itu dan telah berbelah bulan 192). Orang-orang kafir setelah kembali kepada setan setan, mereka berkata: "Sesungguhnya orang ini mengira bahwa hari kiamat telah dekat, maka hentikanlah sebagian perbuatan yang kamu lakukan sehingga kami melihat apa yang terjadi". Kemudian setelah hari kiamat itu tidak kunjung datang mereka pun berkata: "Kami sedikitpun tidak melihat apa yang kamu ancamkan kepada kami. Kemudian turunlah firman Allah: Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (dari pada Nya). 193)

Kemudian merekapun berkata: "Berhati hatilah kamu sekalian dan tunggulah kemudian setelah berlangsung beberapa hari, merekapun berkata : "Hai Muhammad, kami tidak melihat sedikitpun dari apa yang kamu ancamkan kepada kami". Kemudian turunlah firman Allah : Telah pasti datangnya ketetapan Allah maka janganlah kamu minta disegerakan (datangnya). Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan. 194). Kemudian Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bangkit dan manusiapun mengangkat kepalanya. Kemudian turunlah firman Allah tersebut.

Dari sebab nuzul itu dapatlah dipahami bahwa orang orang Quraisy sering sekali mengejek Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam yang memberitakan tentang terjadinya hari kiamat. Merekapun secara berolok-olok meminta kepada Nabi Muhammad agar hari kiamat itu segera dipercepat datangnya Hal ini menunjukkan bahwa mereka betul-betul tidak mempercayai akan terjadinya hari kiamat itu, dan tidak percaya pula adanya hari pembalasan.

Sikap mereka nampak pada ketika terjadinya perang Badar. Pada saat itu mereka minta kepada Nabi Muhammad agar siksaan Allah dipercepat datangnya. Itulah sebabnya Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan pengawasan tentang terjadinya kiamat itu dan kepastian datangnya sebagai pernyataan bahwa pendirian mereka itu tidak benar dan janji Allah pasti akan terjadi.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ketika orang-orang musyrik merasa lambat akan datangnya azab yang diancamkan kepada mereka, lalu turunlah firman-Nya: (Telah pasti datangnya ketetapan Allah) yakni hari kiamat. Lafal ataa diungkapkan dalam bentuk fi`il madhi untuk menunjukkan kepastian kejadiannya, artinya telah dekat (maka janganlah kalian meminta disegerakan datangnya) artinya janganlah kalian meminta disegerakan sebelum saatnya karena sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan terjadi (Maha Suci Allah) kalimat ini mengandung makna memahasucikan Dia (dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan) di samping-Nya.
««•»»
When the idolaters found chastisement slow in coming, the following was revealed: God’s commandment has come, that is, the Hour [has come] ([this verb] atā is in the past tense because it means that [the event therein described] will come to pass) in other words, it [God’s commandment] is close at hand, so do not seek to hasten it, do not demand it before its [due] time, for it will come to pass without doubt. Glory be to Him — an affirmation of His transcendence — and exalted be He above what they associate, with Him, in the way of others.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
klik ASBABUN NUZUL klik
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan sebuah hadis melalui Abu Aliyah yang menceritakan, bahwa ada seorang laki-laki dari kalangan kaum musyrikin berutang kepada seorang laki-laki dari kalangan kaum Muslimin.


Kemudian lelaki muslim itu datang menagih kepadanya; dan di antara perkataan yang diucapkan oleh lelaki muslim itu ialah, "Aku sangat berharap sekali sesudah mati, utang itu menjadi pahala sebesar demikian dan demikian." Maka lelaki musyrik itu menjawabnya, "Sesungguhnya kamu ini menduga bahwa kamu akan dibangkitkan kembali sesudah mati." Kemudian lelaki musyrik itu bersumpah dengan memakai nama Allah secara sungguh-sungguh, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Allah tidak akan membangkitkan orang yang sudah mati." Maka turunlah ayat ini.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 2]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
1of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=1&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#16:1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar