
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
««•»»
khalaqa al-insaana min nuthfatin fa-idzaa huwa khashiimun mubiinun
««•»»
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.
««•»»
He created man from a drop of [seminal] fluid,[1] and, behold, he is an open contender![2]
[1] Or ‘from a drop of semen;’ cf. 18:37;22:5;23:13-14;35:11;36:77;40:67;53:46;75:37;76:2;80:19.
[2] Or ‘a lucid debater,’ or ‘an open adversary;’ cf. 36:77.
««•»»[2] Or ‘a lucid debater,’ or ‘an open adversary;’ cf. 36:77.
Kemudian, Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan kejadian diri mereka bahwa Allah menciptakan manusia dari nutfah yang terkenal dalam dunia kedokteran dengan istilah spermatozoon yang terdapat pada dirinya dan ovum yang terdapat pada wanita.
Dalam ayat yang lain dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia itu dari air yang lemah. Kejadian itu melalui proses perkembangan. Di dalam kandungan mani itu berubah menjadi darah kental, kemudian menjadi gumpalan daging, barulah jantungnya mengalami berdetak setelah mengalami jangka waktu 4 bulan. Pada saat itu telah mulai terwujud janin yang sempurna, barulah setelah 9 bulan kejadian bayi itu dikeluarkan dari kandungan ibunya ke alam dunia.
Sesudah itu bayi masih memerlukan bantuan dan perawatan ibunya untuk menyusuinya, merawatnya, mendidiknya hingga sampai pada saat ia telah dapat berpikir secara sempurna, tiba-tiba ia menjadi pembantah terjadinya hari berbangkit dan mengingkari keesaan penciptanya, serta memusuhi utusan-Nya, padahal ia diciptakan tiada lebih kedudukannya sebagai hamba. Ia telah melupakan asal kejadiannya bahwa ia diciptakan dari sepercik air yang tidak mempunyai kemampuan sedikitpun. Mereka itu berkata terus terang bukan secara sindiran ataupun secara sembunyi.
Firman Allah:
قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
Ia berkata Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?"
(QS. Yasin [36]:78).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dia telah menciptakan manusia dari mani) mulai dari mani hingga menjadi manusia yang kuat lagi kekar (tiba-tiba ia menjadi pembantah) sangat memusuhi (yang nyata) lalu Allah menjelaskan tentang bantahan manusia itu yang tidak mempercayai adanya hari berbangkit, yaitu melalui firman-Nya yang lain: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh."
(QS. Yasin [36]:78)
««•»»
He created man from a drop of fluid, of sperm, until He makes him strong and tough, yet behold! he is disputatious, extremely quarrelsome, openly, making this [disputatiousness] clear in his rejection of resurrection, contending: Who shall revive the bones when they are decayed? [Q. 36:78].
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 3]•[AYAT 5]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#16:4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar