
وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْا مَاذَا أَنْزَلَ رَبُّكُمْ قَالُوا خَيْرًا لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ الْآخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ
««•»»
waqiila lilladziina ittaqaw maatsaa anzala rabbukum qaaluu khayran lilladziina ahsanuu fii haadzihi alddunyaa hasanatun waladaaru al-aakhirati khayrun walani'ma daaru almuttaqiina
««•»»
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab: "(Allah telah menurunkan) kebaikan". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
««•»»
But to those who were Godwary it will be said, ‘What is it that your Lord has sent down?’ They will say, ‘Good.’ For those who do good in this world there will be a good [reward], and the abode of the Hereafter is better, and the abode of the Godwary is surely excellent:
««•»»
Allah SWT menggambarkan keadaan orang-orang mukminin apabila ditanya kepada mereka bagaimana kesannya terhadap apa yang diturunkan oleh Allah, maka orang-orang yang mematuhi ayat-ayat Allah itu akan memberikan jawaban bahwa ayat-ayat Allah yang diturunkan itu adalah kebaikan dan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba Nya yang menaati agamanya dan mempercayai Rasul Nya, serta mengamalkan bimbingan ayat itu di tengah tengah masyarakat, sehingga mereka akan menjadi hamba Allah yang berbuat kebaikan dan menerima kebahagiaan hidup. Sedangkan mereka di akhirat akan mendapat pahala yang lebih baik lagi dari pahala yang mereka terima di dunia.
Di akhir ayat Allah SWT menegaskan bahwa kampung akhirat adalah lebih baik dan sebagai tempat yang sebaik-baiknya bagi orang-orang yang bertakwa. Kebahagiaan yang akan mereka terima di akhirat itu kekal sedang kebahagiaan di dunia hanya sementara. Kebahagiaan di akhirat memberikan kepuasan dalam arti sebenar-benarnya sedang kebahagiaan di dunia merupakan kebahagiaan yang membosankan dan terbatas.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai keadaan orang-orang Quraisy Mekah pada saat menerima penjelasan-penjelasan dari Nabi Muhammad tentang agama Islam dapatlah diikuti sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Hatim As Suddy: Orang-orang Quraisy berkumpul, merekapun berkata: "Sesungguhnya Muhammad itu seorang yang manis tutur katanya. Apabila ada orang yang berbicara dengan dia hilanglah akalnya. Maka perhatikanlah olehmu beberapa orang yang mulia di antara kamu, yang termasyhur kebangsawanan mereka dan suruhlah mereka menelusuri jalan-jalan di kota Mekah pada permulaan malam barang satu atau dua malam. Maka barangsiapa datang mencari dia (Muhammad), cegahlah mereka darinya.
Kemudian ada orang-orang keluar di jalan-jalan, dan ketika datang seorang utusan untuk kaum Quraisy yang memperhatikan apa yang dikatakan Muhammad, utusan itu menyampaikan kepada mereka; salah seorang di antara mereka berkata: "Saya Polan bin Polan sambil memperkenalkan nasabnya dan berkata kepada utusan itu "Saya akan menyampaikan berita tentang Muhammad". Sebenarnya ia itu seorang lelaki pendusta yang tidak diikuti segala ucapannya kecuali orang-orang bodoh, budak-budak dan orang-orang miskin yang tidak punya apa-apa. Adapun orang yang sudah lanjut usianya ddan orang-orang yang terkemuka di antara mereka tentu saja mereka menjauhkan dari padanya kemudian utusan itu kembali. Maka inilah penjelasan tentang keadaan orang-orang musyrik yang menolak keterangan-keterangan yang datang dari Muhammad seperti tersebut dalam ayat 24.
Dan kemudian apabila utusan itu termasuk di antara orang yang diberi petunjuk oleh Allah SWT, maka merekapun juga berkata kepadanya seperti itu pula. Ia (salah seorang di antara kaum itu) berkata: "Utusan yang paling celaka bagi kaumku apabila aku datang setelah aku mencapai perjalanan satu hari tetapi belum juga aku bertemu dengan lelaki itu (Muhammad) dan belum pula memperhatikan apa yang telah ia katakan. Kemudian ia datang kepada kaumku dengan membawa keterangan tentang utusan itu. Kemudian utusan itu memasuki kota Mekah lalu ia menemui orang-orang mukmin dan menanyakan kepada mereka apa yang dikatakan Muhammad kemudian orang orang mukmin itu berkata: "Bahwa apa yang dikatakan Muhammad itu adalah kebaikan kemudian mereka menjelaskan kebaikan ini". (ayat 30).
Adapun kebahagiaan yang akan diterima oleh orang-orang mukminin di kampung akhirat,
dijelaskan di dalam ayat yang lain sebagai berikut:
فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
(QS. Ali Imran [3]:148)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa) yang memelihara diri dari kemusyrikan ("Apakah yang telah diturunkan oleh Rabb kalian?" Mereka menjawab, "Kebaikan." Orang-orang yang telah berbuat baik) karena beriman (di dunia ini mendapat pembalasan yang baik) yakni kehidupan yang baik. (Dan sesungguhnya kampung akhirat) yakni surga (lebih baik) daripada kehidupan dunia berikut semua isinya. Lalu Allah berfirman di dalam kampung akhirat itu. (Dan sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang bertakwa) adalah surga itu.
««•»»
And it is said to those who fear, idolatry, ‘What has your Lord revealed?’ They will say, ‘Good! For those who were virtuous, by [embracing] faith, in this world, there will be a virtuous [reward], namely, a goodly life; and truly the abode of the Hereafter, that is, Paradise, is better, than the world and all that is in it. God says [the following] regarding it: And truly excellent is the abode of the God-fearing, it [the Hereafter] is.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 29]•[AYAT 31]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
30of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#16:30
And it is said to those who fear, idolatry, ‘What has your Lord revealed?’ They will say, ‘Good! For those who were virtuous, by [embracing] faith, in this world, there will be a virtuous [reward], namely, a goodly life; and truly the abode of the Hereafter, that is, Paradise, is better, than the world and all that is in it. God says [the following] regarding it: And truly excellent is the abode of the God-fearing, it [the Hereafter] is.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 29]•[AYAT 31]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
30of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#16:30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar