Kamis, 30 Juli 2015

[016] An Nahl Ayat 036

««•»»
Surah An Nahl 36

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
««•»»
walaqad ba'atsnaa fii kulli ummatin rasuulan ani u'buduu allaaha waijtanibuu alththaaghuuta faminhum man hadaa allaahu waminhum man haqqat 'alayhi aldhdhalaalatu fasiiruu fii al-ardhi faunzhuruu kayfa kaana 'aaqibatu almukadzdzibiina
««•»»
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut {826} itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya {827}. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
{826} Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
{827} Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
««•»»
Certainly We raised an apostle in every nation [to preach:] ‘Worship Allah, and keep away from the Rebels.’ Then among them were some whom Allah guided, and among them were some who deserved to be in error. So travel over the land and then observe how was the fate of the deniers.
««•»»

Kemudian daripada itu Allah SWT menjelaskan bahwa para Rasul itu diutus sesuai dengan Sunatullah, yang berlaku pada umat sebelumnya. Mereka itu adalah pembimbing manusia ke jalan yang lurus. Bimbingan Rasul-rasul itu diterima oleh orang-orang yang dikehendaki oleh Allah dan menyampaikan mereka kepada kesejahteraan dunia dan kebahagiaan akhirat, akan tetapi orang-orang yang bergelimang dalam kemusyrikan dan jiwanya dikotori oleh noda noda kemaksiatan tidaklah mau menerima bimbingan Rasul itu.

Allah SWT menjelaskan bahwa Dia telah mengutus beberapa ulusan kepada tiap-tiap umat yang terdahulu, seperti halnya Dia mengutus Nabi Muhammad saw kepada umat manusia seluruhnya. Oleh sebab itu manusia hendaklah mengikuti seruannya, yaitu beribadat hanya kepada Allah SWT yang tidak mempunyai serikat dan larangan mengingkari seruannya, yaitu tidak boleh mengikuti tipu daya setan yang selalu-menghalang-halangi manusia mengikuti jalan yang benar. Setan-setan itu selalu mencari-cari kesempatan untuk menyesatkan manusia.

Allah SWT berfirman:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Artinya:
Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.
(QS. Al Anbiyaa' [21]:25)

Dan firman Nya lagi:
وَاسْأَلْ مَنْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رُسُلِنَا أَجَعَلْنَا مِنْ دُونِ الرَّحْمَنِ ءَالِهَةً يُعْبَدُونَ
Dan tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: "Adakah Kami menentukun Tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?".
(QS. Az Zukhruf [43]:45)

Dari uraian tersebut dapatlah dipahami bahwa secara yuridis Allah tidak menghendaki hamba Nya menjadi kafir, karena Allah SWT telah melarang mereka itu mengingkari Allah. Larangan itu telah disampaikan melalui Rasul-Nya. Akan tetapi apabila ditinjau dari tabiatnya, maka di antara hamba Nya mungkin saja mengingkari Allah, karena manusia telah diberi pikiran dan diberi kebebasan memilih sesuai dengan kehendaknya. Maka takdir Allah berlaku menurut pilihan mereka itu. Maka apabila ada di antara hamba Nya yang tetap bergelimang dalam kekafiran dan dimasukkan ke neraka Jahanam bersama sama dengan setan-setan mereka, maka tidak ada alasan bagi mereka untuk membantah, karena Allah telah cukup memberikan akal pikiran serta memberikan pula kebebasan untuk memilih dan menentukan sikap jalan mana yang harus mereka tempuh. Sedang Allah sendiri tidak menghendaki apabila hamba Nya itu menjadi orang-orang yang kafir.

Kemudian Allah SWT menjelaskan bahwa Allah telah memperingatkan sikap hamba Nya yang mendustakan kebenaran Rasul. Dengan mengancam mereka akan memberikan hukuman di dunia apabila setelah datang peringatan dari Rasul, mereka tidak mau mengubah pendiriannya. Allah SWT menjelaskan bahwa setelah mereka kedatangan Rasul ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan diberi taufik karena mereka telah mempercayai Rasul, menerima petunjuk-petunjuk yang dibawanya serta suka mengamalkan petunjuk-petunjuk itu. Mereka inilah orang-orang yang berbahagia dan selamat dari siksaan Allah. Akan tetapi di antara mereka ada pula yang benar-benar menyimpang tidak mau mengikuti petunjuk Rasul Nya, dan mengikuti tipu daya setan-setan, maka Allah membinasakan mereka dengan hukuman Nya yang sangat pedih. Dan Allah menurunkan pula berbagai macam bencana yang tidak dapat mereka hindari lagi.

Sesudah itu Allah SWT memerintahkan kepada mereka agar berkelana di muka bumi serta menyaksikan negeri-negeri yang didiami oleh orang-orang zalim. Kemudian mereka disuruh melihat bagaimana akhir kehidupan orang-orang yang mendustakan agama Allah. Di dalam ayat ini Allah SWT menyuruh manusia agar mengadakan penelitian terhadap sejarah bangsa yang lain dan membandingkan di antara bangsa-bangsa yang menaati Rasul dengan bangsa-bangsa yang mengingkari seruan Rasul agar mereka dapat membuktikan bagaimana akibat dari bangsa-bangsa itu. Hal ini tiada lain hanyalah karena Allah menginginkan agar mereka itu mau mengikuti seruan Rasul dan melaksanakan seruannya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat) seperti Aku mengutus kamu kepada mereka (untuk) artinya untuk menyerukan (`Sembahlah Allah) esakanlah Dia (dan jauhilah thaghut,`) berhala-berhala itu janganlah kalian sembah (maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah) lalu ia beriman (dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti) telah ditentukan (kesesatan baginya) menurut ilmu Allah, sehingga ia tidak beriman. (Maka berjalanlah kalian) hai orang-orang kafir Mekah (di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan) rasul-rasul mereka, yakni kebinasaan yang akan mereka alami nanti.
««•»»
And verily We sent forth among every community a messenger, just as We have sent you forth among these [Meccans], [to say]: ‘Worship God, profess [belief in] His Oneness, and shun false deities’, graven images, and do not worship them. Then among them were some whom God guided, and they believed, and among them were some who deserved to be in error, according to God’s knowledge, and so they did not believe. So travel, O disbelievers of Mecca, in the land and observe the nature of the consequence of those who denied, their messengers, in that they were destroyed.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 35][AYAT 37]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
36of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=36&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#16:36

Tidak ada komentar:

Posting Komentar