««•»»
Surah An Nahl 40
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
««•»»
innamaa qawlunaa lisyay-in idzaa aradnaahu an naquula lahu kun fayakuunu
««•»»
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia.
««•»»
All that We say to a thing, when We will it, is to say to it ‘Be!’ and it is.
««•»»
Kemudian dari pada itu Allah SWT menerangkan bahwa kekuasaan Nya tiada terbatas dan bahwa kekuasaanya Nya tidak dapat dibatasi sedikitpun oleh semua makhluk yang di langit maupun di bumi. Allah SWT menyatakan bahwasanya apabila ia berkehendak untuk menghidupkan orang yang mati cukuplah baginya mengatakan kepadanya: "Jadilah maka jadilah ia sesuai dengan kehendak Allah itu".
Di ayat yang lain Allah SWT menerangkan bahwa terwujudnya sesuatu dikehendaki itu tidaklah memerlukan waktu yang tertentu, akan tetapi memerlukan waktu yang sekejap mata.
Allah SWT berfirman:
وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.
(QS. Al Qamar [54]:50)
Dan juga Allah menjelaskan bahwa membangkitkan orang-orang yang telah mati bagi Nya sama halnya dengan menciptakan sesuatu jiwa.
Allah SWT berfirman:
مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. Luqman [31]:28)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya) artinya Kami berkehendak untuk mengadakannya. Lafal qaulunaa adalah mubtada sedangkan khabarnya ialah (Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah," maka jadilah ia) artinya, maka sesuatu yang dikehendaki-Nya itu ada seketika. Menurut qiraat lafal fayakuunu dibaca nashab sehingga menjadi fayakuuna karena diathafkan kepada lafal naquula. Ayat ini menunjukkan makna menetapkan kekuasaan Allah di dalam membangkitkan makhluk.
««•»»
All that We say to a thing, when We will it, that is, when We will that it come into existence (qawlunā is a subject, the predicate of which is [what follows]) is to say to it ‘Be,’ and it is, in other words, and that [thing] is (a variant reading [for fa-yakūnu] has fa-yakūna as a supplement to naqūla). The verse is intended as an affirmation of the power [of God] to resurrect.
Surah An Nahl 40
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
««•»»
innamaa qawlunaa lisyay-in idzaa aradnaahu an naquula lahu kun fayakuunu
««•»»
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia.
««•»»
All that We say to a thing, when We will it, is to say to it ‘Be!’ and it is.
««•»»
Kemudian dari pada itu Allah SWT menerangkan bahwa kekuasaan Nya tiada terbatas dan bahwa kekuasaanya Nya tidak dapat dibatasi sedikitpun oleh semua makhluk yang di langit maupun di bumi. Allah SWT menyatakan bahwasanya apabila ia berkehendak untuk menghidupkan orang yang mati cukuplah baginya mengatakan kepadanya: "Jadilah maka jadilah ia sesuai dengan kehendak Allah itu".
Di ayat yang lain Allah SWT menerangkan bahwa terwujudnya sesuatu dikehendaki itu tidaklah memerlukan waktu yang tertentu, akan tetapi memerlukan waktu yang sekejap mata.
Allah SWT berfirman:
وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.
(QS. Al Qamar [54]:50)
Dan juga Allah menjelaskan bahwa membangkitkan orang-orang yang telah mati bagi Nya sama halnya dengan menciptakan sesuatu jiwa.
Allah SWT berfirman:
مَا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. Luqman [31]:28)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya) artinya Kami berkehendak untuk mengadakannya. Lafal qaulunaa adalah mubtada sedangkan khabarnya ialah (Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah," maka jadilah ia) artinya, maka sesuatu yang dikehendaki-Nya itu ada seketika. Menurut qiraat lafal fayakuunu dibaca nashab sehingga menjadi fayakuuna karena diathafkan kepada lafal naquula. Ayat ini menunjukkan makna menetapkan kekuasaan Allah di dalam membangkitkan makhluk.
««•»»
All that We say to a thing, when We will it, that is, when We will that it come into existence (qawlunā is a subject, the predicate of which is [what follows]) is to say to it ‘Be,’ and it is, in other words, and that [thing] is (a variant reading [for fa-yakūnu] has fa-yakūna as a supplement to naqūla). The verse is intended as an affirmation of the power [of God] to resurrect.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 39]•[AYAT 41]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
40of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#16:40
•[AYAT 39]•[AYAT 41]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
40of128
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=16&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#16:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar